Langsung ke konten utama

7 Days in Myanmar part 3 "INLE LAKE"


inle icon
Setelah seharian keliling Mandalay gw pun balik ke hostel buat mengemasi barang bawaan gw dan mengguyur badan biar seger karena cuaca di Mandalay lumayan panas. Tepat jam 8 malam gw bergegas ke terminal JJ bus dengan menggunakan grab. Kalau selama perjalanan Bagan - Mandalay gw mendapatkan teman lain halnya dengan perjalanan ke Inle Lake yang hanya seorang diri sama seperti waktu menempuh perjalanan Yangon - Bagan but still while i am waiting sempat berkenalan dengan dua bule asal Perancis tapi gw lupa namanya siapa. Maklum udah udzur jadi suka hilang ingatan but this makes me aware next time i should write a note during my travel so i can remember the name of the people that i met during my travel and the name of the placed that i've been visited apalagi nama-nama tempat di Inle susah diingat.
Perjalanan Mandalay - Inle Lake sendiri ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam yang mana bus gw nyampe di Inle Lake sekitar pukul 5 pagi. Di Inle Lake sendiri gw belum ada plan pasti apalagi gw di sini cuma setengah hari aja karena sore harinya gw bakalan balik ke Yangon. Beberapa saat sebelum tiba di terminal bus Inle jangan heran kalau tiba-tiba disodorin tiket masuk Inle Lake seharga 15.000 kyat. Awalnya sempet bingung tapi daripada ribet ya udalah gw bayar aja itu tiket toh juga pas di Bagan sama Mandalay juga disuruh bayar.
Setibanya di terminal gw langsung turun dari bus dan berjalan ke arah hostel, tiba-tiba ada cewek menepuk pundak gw dan setelah gw sadari dia adalah cewek yang duduk di sebelah gw waktu di bus yang akhirnya gw tau kalau nama dia Sher Lin. Dia ngajakin gw gabung tour bareng dia yang mana dia uda booking paket tour dari klook buat tiga orang while dia cuma berdua aja sama temennya. Dan setelah ngobrol beberapa saat akhirnya gw pun mengiyakan ajakan dia buat ikutan  tour bareng toh gw juga belum tau mau ngapain di Inle Lake. Untuk memudahkan komunikasi kami pun bertukar nomer WA.
Sesampainya di hostel gw cuma naruh barang dan untungnya gw diperbolehkan sarapan saat itu karena gw bakalan check out sore hari.

my kind of breakfast
Setelah gw kelar makan gw pun nyamperin Sher Lin dan temannya yang akhirnya gw tau namanya adalah Jun yang mana mereka berasal dari Singapore. Setelah ngobrol sebentar akhirnya kami bergegas ke Richland Motel karena janjian dengan guide kami pukul 8.30. Tak lama kemudian guide kami pun datang dan dia memperkenalkan diri dengan nama Myint Swe.

here we are ready to explore Inle Lake
Kemudian kami pun berjalan menuju dermaga yang tak jauh dari motel dengan berjalan kaki. Di dermaga sudah ada beberapa perahu yang menunggu. As we know that Inle adalah danau seluas 116 km2 so selama explore Inle maka perahu menjadi sarana transportasi kami.

lets go
Tujuan pertama kami adalah ke Mine Thauk Market yang  merupakan pasar traditional di Inle yang hanya terjadi setiap lima hari sekali dan lucky us pas kita ke Inle pas waktunya pasaran. Di pasar itu berbagai penduduk dari sudut Inle berdatangan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka.

salah satu penjual di Mine Thauk Market
Mine Thauk Market sendiri tidak terlalu luas jadi kami tidak menghabiskan banyak waktu di sini dan akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan selanjutnya menuju Khit Sunn Yin tempat pembuatan kain dari lotus, sutra dan kapas.

salah satu proses pembuatan kain
Yang gw suka di tempat ini adalah pas jam istirahat siang mereka berkumpul dan makan bersama. While mengamati kesibukan orang-orang gw juga berfikir gimana caranya penduduk inle membangun tempat seperti ini di atas danau. Sungguh gw merasa gw ga ada apa-apanya ketika membayangkan how smart they are to build place like this.
Selain membuat mereka juga menjual berbagai bahan hasil produksi di gerai mereka tetapi karena harganya mahal jadi gw ga beli...haha..
Selain sentra pembuatan kain tempat di Inle yang bisa dikunjungi adalah sentra kerajinan perak, long neck, sentra pembuatan cerutu, dan juga Phaung Daw Oo Pagoda.


tempat pembuatan cerutu

salah satu wanita long neck
Phaung Daw Oo Pagoda
Menariknya setiap tahun sekali ada namanya festival Phaung Daw Oo Pagoda di Inle Lake yang biasanya diadakan sekitar bulan September - Oktober yang berlangsung selama 18 hari.
Tak terasa setengah hari di Inle cukup membuat kulit terbakar karena matahari sangat terik kala itu dan tiba saatnya kami harus kembali ke daratan dan bersiap balik ke Yangon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makan Bebek Dengan Nuansa Bali, Ya ke Bebek Indra Aja

  dok by @javafoodie Ada yang tau Bebek Indra atau jangan-jangan belum tau ya ?Di usianya yang masih terbilang baru menginjak usia 2 tahun wajar sih ya kalau para pecinta kuliner di Jogja belum terlalu kenal sama yang namanya Bebek Indra tetapi meskipun begitu kelezatan Bebek Indra ini tidak diragukan lagi lho karena udah banyak direview oleh beberapa food blogger kenamaan seperti @makankeliling , @javafoodie dan @gembulfoodie jadi ga usah khawatir soal rasa. Selain rasanya sebenarnya yang membuat Bebek Indra istimewa adalah suasananya yang menghadirkan nuansa Bali membuat kita berasa lagi di Bali dengan iringan musik Bali dan bau Dupa yang khas bener-bener membuat kita berasa lagi di Bali. So kalau kalian ingin makan bebek sambil menikmati suasana Bali wajib banget ke Bebek Indra. doc by @gembulfoodie Untuk pilihan bebeknya sendiri ada bebek indra atau bebek crispy cuma kalau aku pribadi lebih suka bebek crispy. Untuk pilihan sambelnya ada sambel indra, sambel matah dan sambal kor

Bahagia Bersama Airasia Hingga Akhirnya Bisa Traveling Ke Luar Negeri

off to KL Pertama kali berkenalan dengan Airasia adalah awal tahun 2015 tepatnya bulan Januari ketika saya melakukan perjalanan ke Bali bersama teman-teman saya. Awalnya saya melakukan traveling sebagai bentuk pelarian akibat patah hati, harapannya dengan traveling saya bisa menyembuhkan rasa sakit saya akibat putus cinta tetapi ternyata hal itu tidak berhasil. Meskipun demikian tidak menyurutkan niat saya untuk terus traveling, yang awalnya hanya pelarian sekarang sudah menjadi kebutuhan karena semakin banyak saya traveling semakin banyak pengalaman hidup yang saya dapat. Sedikitpun tidak pernah terbersit di kepala bahwa saya bisa traveling ke Luar Negeri, tetapi meskipun demikian di awal tahun 2016 saya memutuskan untuk membuat paspor . Saat itu saya benar-benar tidak membayangkan bisa traveling ke luar negeri sampai setahun kemudian saya bisa menginjakkan kaki di Negara lain berkat promo member Airasia . Meskipun saya sudah terbang bersama Airasia di awal tahun 2015 tetapi sa

One Day In Penang

Jogja-KL by Airasia Trip ke Penang ini sebenarnya adalah unplanned trip cuma gara-gara ada tanggal merah di hari jumat di bulan April lalu dan balada dapat tiket murah. Eh tapi kok judulnya one day in Penang?padahal liburnya jumat-minggu kan ? Jadi selama di Penang gw cuma punya waktu explore sehari aja di hari sabtu dikarenakan jumat itu adalah waktu perjalanan gw yang mana gw nyampe Penang hampir tengah malam. jadi begitu landing langsung menuju hotel buat tidur. Sedangkan minggu pagi sudah harus ke bandara buat balik ke Jogja tapi via Surabaya. Trip Penang ini kalau dihitung-hitung keknya cuma menghabiskan budget kurang dari 2jt dengan rincian tiket Jogja - KL 29rb, KL - Penang 0 rupiah by Airasia, Penang - Surabaya 540 by Citilink plus tiket kereta Surabaya - Jogja seharga 170rban. Perjalanan ke Penang ini gw ga sendirian karena gw barengan sama Banin tetapi kami menempuh perjalanan yang berbeda karena Banin flight dari Surabaya sedangkan gw dari Jogja. Karena Banin landing