Langsung ke konten utama

Sailing Komodo 2D1N Di Labuan Bajo With Yourflores

lets go sailing Komodo

Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang pengen gw kunjungi sejak beberapa tahun yang lalu dan ga nyangka banget kesampaian kesini pas masa pandemi. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa aku cukup egois ketika memutuskan untuk traveling memasuki bulan ke 8 pandemi ini tapi yakinlah sodaraku sebangsa dan setanah air bahwa ini bukanlah keputusan yang mudah bagiku mengingat kondisi yang belum cukup kondusif ini. Awalnya aku ga cukup yakin untuk bepergian kembali mengingat banyaknya protokol yang harus dijalani, maklumlah aku adalah tipe orang yang males ribet. Tetapi setelah menimbang-nimbang dan mencari berbagai informasi soal traveling di masa pandemi akhirnya tercapailah kesepakatan untuk liburan ke Labuan Bajo bareng TJ one of my partner in crime when we were in the same office. TJ juga yang meyakinkanku buat berangkat ke Labuan Bajo dengan modal sluman slumun slamet. Karena yakinlah aku juga tetep takut sama COVID-19 yang entah kapan virus ini akan menghilang.

Setelah mengantongi ijin cuti 3 hari akhirnya aku memutuskan untuk membeli tiket pesawat Solo-Denpasar kemudian lanjut Denpasar - Labuan Bajo, kenapa dari Solo dan harus ke Denpasar dulu ? karena tiketnya lebih murah, di samping itu juga tidak ada penerbangan direct ke Labuan Bajo dari Jogja dan aku juga ketemuan sama TJ di Bali karena kebetulan TJ tinggal di Bali. Lumayan juga bisa stay semalam di Bali jadi bisa explore Bali karena aku sesungguhnya sangat merindukan Pulau Dewata ini yang menjadi salah satu destinasi wajibku setiap tahun ketika pengen escape dari daily routine.

Karena belum tau mekanisme penerbangan di kala pandemi alhasil gw nyampe Bandara Adi Soemarmo kepagian dong karena pesawat gw berangkat jam 8 terus jam 4 pagi gw udah nangkring di Bandara karena takut dengan ribetnya prosedur tapi ternyata ga seribet itu Bambang...Yang membedakan hanyalah proses validasi hasil rapid test saja selebihnya tinggal cek in seperti biasa dan ga butuh waktu terlalu lama ternyata. Di samping itu juga sebelum melakukan perjalanan sambil menunggu validasi hasil rapid tes kita bisa mengisi e-HAC (electronic Health Alert). Sebenarnya untuk e-HAC bisa mengisi manual begitu tiba di Bandara tujuan tapi lebih baik download aplikasinya di appstore untuk lebih mudah jadi nanti ketika sampai di Bandara tujuan tinggal scan barcode saja.


Begitu sampai di Bandara Labuan Bajo kami langsung menelpon pihak Tour yang baru kami notice semalam sebelumnya dan untungnya dari pihak Tour bisa menjemput kami di bandara jadi kami ga perlu pusing mikirin transportasi. 

here we are just arrived at Labuan bajo

Begitu dijemput kami langsung di bawa ke kantor YourFlores untuk mendapatkan penjelasan singkat mengenai paket Sailing Komodo yang akan kami ikuti. Karena waktu kami di Labuan Bajo ga banyak jadi kami memutuskan untuk mengambil paket Sailing 2D1N dengan membayar sebesar 1.800.000/person. Setelah mendapatkan cukup brief dari mas Ronald selaku owner dari YourFlores akhirnya kami memutuskan untuk menyewa motor sebagai transport kami ke hotel yang sudah kami booking semalam di daerah Waecicu. Karena kami belum makan siang akhirnya kami memutuskan untuk makan siang terlebih dulu sebelum kami menuju Hotel, dan kami direkomendasikan untuk makan di warung makan Kellan.

penampakan warung makan Kellan

Setelah kenyang barulah kami melanjutkan perjalanan menuju Waecicu Beach Inn yang rencananya akan menjadi tempat beristirahat kami semalam. Tapi bukan Ipeh namanya kalau ga ada drama dalam setiap travelingnya. Begitu sampai di penginapan kami mulai sedikit awkward karena berkali-kali memanggil tapi tak kunjung datang petugas penginapan dan tidak terlihat satu orangpun berjaga belum lagi suasana penginapan yang terlihat agak tidak terurus membuat kami ragu untuk stay di sini padahal kami sudah membayarnya. meskipun kami berhasil cek in dan tak lama setelah cek in akhirnya kami memutuskan untuk pindah hotel karena merasa tidak nyaman. Untungnya pas browsing dadakan nemu Mohini Resort di Agoda dengan harga sangat terjangkau. Tanpa pikir panjang akhirnya langsung kami booking dan bergegas pindah. Untung harga penginapan di Waecicu Beach Inn ga mahal jadi ga nyesellah.

welcome to Mohini Resort

Drama kamipun belum berakhir di sini karena ternyata malamnya kami mendapatkan kabar kurang mengenakkan dari mas Ronald yang mana ternyata kapal yang akan kami gunakan untuk sailing ternyata bukan kapal Phinisi seperti yang dijelaskan di awal. Awalnya agak sedikit kecewa tapi kami ga mau merusak liburan ini dengan banyaknya drama yang mana pada akhirnya justru membuat kami bersyukur. 

Tepat jam 8 pagi keesokan harinya kami berdua sudah dijemput tim YourFlores untuk diantar ke dermaga dan bertemu dengan teman-teman satu kapal yang akan menemani perjalanan kami 2 hari 1 malam ke depan.

Our home for 2D1N
  

DAY 1 SAILING KOMODO

Begitu memasuki kapal kami duduk di atas dek sambil disuguhi minuman sambil berkenalan satu sama lain. Jadi total ada 5 orang yang ikut sailing ini yaitu aku, TJ, Yoseva dari Bandung, Pak Yance dan Ibu Neil yang merupakan pasangan suami istri yang berasal dari Ambon dan tour guide kami Hendro yang sangat kocak sehingga membuat perjalanan kami terasa begitu menyenangkan sehingga kami lupa dengan kekecewaan sebelumnya.

here we are ready to sail
Tujuan pertama kami adalah ke pulau Kanawa, yang mana di sini kita bisa snorkling atau sekedar turun ke daratan dan berfoto-foto.

welcome to Kanawa Island

Next adalah ke Manta Point yang sudah tentu untuk melihat Manta dari dekat dan beruntungnya kami bisa melihat Manta walaupun harus kejar-kejaran dulu.

beruntung bisa ketemu Manta

Setelah puas melihat Manta kami pun lanjut ke Taka Makassar yang dulunya ku kira Taka Makassar itu ada di Makassar....haha...Di sini kami tidak lama hanya berfoto-foto sebentar sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Pink beach untuk menikmati sunset.

view di Taka Makassar

Tiba saatnya kami ke tujuan terakhir hari itu yaitu Pink Beach. Kenapa namanya Pink Beach ? karena pasirnya berwarna pink. Jadi ada coral yang membuat pantai ini berwarna Pink dan jangan sekali-kali mengambil coral tersebut karena konon katanya ketika kita mengambil dan membawa coral tersebut maka akan membuat warna Pink nya memudar.

Pink Beach view

Setelah puas menikmati sunset di Pink Beach kapal pun melanjutkan perjalanan dan berlabuh dekat dengan Pulau Padar karena keesokan paginya kami akan lanjut melihat sunrise di Pulau Padar. Malam harinya kami menghabiskan waktu mengobrol dan bermain kartu di kapal sebelum akhirnya kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

DAY 2 SAILING KOMODO

Tak terasa fajar pagi sudah membangunkan kami dari mimpi sehingga kami harus bersiap untuk menyebrang ke Pulau Padar. Untuk menyebrang kami menggunakan perahu kecil dan ga butuh waktu lama untuk mencapai daratan. Ternyata ketika sampai di Pulau Padar suasana lumayan ramai berbeda dengan di tempat-tempat sebelumnya yang membuat seolah tempat itu hanya milik kami saja karena saking sepinya. berhubung saat itu weekend jadi orang beramai-ramai untuk menikmati sunrise di sini. Untuk mencapai puncak diperlukan stamina yang prima ya gaes buat saya yang udah udzur ini ga sanggup mendaki sampai atas disamping karena udah ngos-ngosan plus ramai sekali jadi hamba berusaha menghindari keramaian. Yang penting udah sampai Pulau Padar aja dan bisa pepotoan udah senang hayati.

salah satu view Pulau Padar

Seetelah puas berfoto-foto kami pun turun dan melanjutkan perjalanan menuju Loh Buaya untuk melihat Komodo pastinya. Untuk melihat Komodo dari dekat kami dipandu oleh seorang Ranger dan beruntungnya ketika di sini juga suasananya sepi jadi hanya kami saja sebagai pengunjung tapi tetap ya harus mematuhi protokol kesehatan yang ada dengan tetap memakai masker dan jaga jarak.

bersama si komo

Setelah puas berkeliling di Pulau Loh Buaya tiba saatnya kami harus melanjutkan perjalanan ke Pulau Kelor yang merupakan destinasi terakhir kami. Dalam perjalanan ke Pulau Kelor tiba-tiba saja hujan turun mengiringi perjalanan kami bahkan ketika sampai di Pulau Kelor hujan pun masih turun rintik-rintik tapi tidak menyurutkan niat TJ dan Yoseva untuk snorkling, sedangkan saya memutuskan untuk menikmati keindahan Pulau Kelor dari atas dengan ditemani 2 ABK. Karena habis hujan jadi jalan menuju bukit agak licin jadi harus berhati-hati dan saya hampir terpeleset karenanya. Tetapi begitu sampai atas pemandangan yang diberikanpun sungguh menyegarkan mata dan lelahpun jadi tak berasa.

finally here at Pulau Kelor

Tak terasa 2 hari sudah kami lewati bersama hingga tiba saatnya kami kembali ke dermaga dan berpisah menuju hotel kami masing-masing dan tak lupa kamipun bertukan nomer HP siapa tau kelak bisa lagi berjumpa.

So far puas banget sailing dengan YourFlores walaupun awalnya sempat agak sedikit kesal but in the end we are happy. Oiya selama sailing juga makan kita sangat terjamin kok jadi ga usah takut kelaparan di tengah laut, gw sendiri ampe bosen karena bentar-bentar makan padahal masih kenyang. Di samping itu masakannya enak plus ABKnya juga baik dan ramah so buat kalian yang mau sailing Komodo bisa banget cobain YourFlores kalau perlu minta guidenya si Hendro because he is very nice.

thanks team semoga kita bisa bertemu kembali
 

Sesungguhnya perjalanan ini murni karena keingintahuan dengan segala prosedur penerbangan di kala pandemi, dikarenakan ga bisa traveling keluar negeri maka akhirnya explore negeri sendiri jadi pilihan. walaupun bagi sebagian orang pasti akan berfikir better to stay at home but for me my mental health is better than anything thats why i still needed traveling. so traveling during pandemic, why not ? As long as we follow the rules.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makan Bebek Dengan Nuansa Bali, Ya ke Bebek Indra Aja

  dok by @javafoodie Ada yang tau Bebek Indra atau jangan-jangan belum tau ya ?Di usianya yang masih terbilang baru menginjak usia 2 tahun wajar sih ya kalau para pecinta kuliner di Jogja belum terlalu kenal sama yang namanya Bebek Indra tetapi meskipun begitu kelezatan Bebek Indra ini tidak diragukan lagi lho karena udah banyak direview oleh beberapa food blogger kenamaan seperti @makankeliling , @javafoodie dan @gembulfoodie jadi ga usah khawatir soal rasa. Selain rasanya sebenarnya yang membuat Bebek Indra istimewa adalah suasananya yang menghadirkan nuansa Bali membuat kita berasa lagi di Bali dengan iringan musik Bali dan bau Dupa yang khas bener-bener membuat kita berasa lagi di Bali. So kalau kalian ingin makan bebek sambil menikmati suasana Bali wajib banget ke Bebek Indra. doc by @gembulfoodie Untuk pilihan bebeknya sendiri ada bebek indra atau bebek crispy cuma kalau aku pribadi lebih suka bebek crispy. Untuk pilihan sambelnya ada sambel indra, sambel matah dan sambal kor

Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall

  tempat pengambilan formulir dan pembayaran SIM   Hai gaes aku mau share sedikit soal pengalamanku memperpanjang SIM di SIM Corner JCM nih. Setelah beberapa hari sebelumnya gagal perpanjang karena salah fotokopi SIM yang mau diperpanjang padahal udah mau ambil formulir jadinya gagal deh karena kalau harus keluar Mall buat fotokopi lagi waktunya ga bakalan kekejar karena pendaftaran bakalan tutup 15 menit lagi atau jam 11 tepatnya. Hari berikutnya juga sempat nyari info soal SIM keliling tetapi dasarnya ga rejeki juga eh pas dapat info ada SIM keliling di Polsek Depok pas tiba di TKP jam 10.30 tapi juga pas bubaran jadi ya udah deh akhirnya memutuskan buat balik ke JCM lagi besoknya. Oiya sebelum ke JCM siapkan fotokopi KTP dan SIM yang mau diperpanjang sebanyak masing-masing 2 lembar ya gaes biar kalian ga buang waktu buat bolak balik keluar masuk Mall cuma buat fotokopi terlebih kalau waktunya mepet. Karena di Mall ga ada tempat fotokopi jadi pastikan sebelum masuk kalian sudah bawa

Mudahnya Baca Berita Dan Mengikuti Live Streaming Melalui IDN App

Dengan berkembangnya teknologi membuat kita semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi dan berita dimanapun kita berada karena bagi orang seusia saya yang termasuk dalam generasi milenial ini dulu kala kalau mau mengakses berita biasanya melalui siaran berita yang tayang di Televisi tetapi seiring dengan berjalannya waktu disertai dengan perkembangan teknologi cara seperti itu sudah tidak lagi praktis, di samping itu juga saya pribadi selama 10 tahun terakhir ini sudah tidak pernah menonton Televisi. Meskipun demikian bukan berarti saya tidak mengikuti perkembangan berita terbaru karena saya sangat tertolong dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan smartphone dan adanya jaringan internet yang memudahkan saya untuk mengakses berbagai informasi yang saya butuhkan di manapun dan kapan saja. Bayangkan betapa ribetnya kalau kita masih harus mengandalkan Televisi sebagai sumber berita karena kita tidak bisa membawa Televisi kemanapun kita pergi jadi pastinya berita yang ki