Langsung ke konten utama

Last Day in Krabi Town

Setelah menghabiskan waktu seharian hopping island di Ao Nang aku pun akhirnya menuju ke Krabi Town dengan diantar menggunakan angkutan dari pihak tour. Perjalanan dari Ao Nang ke Krabi Town sendiri memakan waktu sekitar 35 menitan tetapi karena harus mengantar beberapa penumpang lain yang juga menginap di Krabi Town maka butuh waktu lebih lama untuk sampai ke penginapanku di Hogwarts Hostel.

Hogwarts Hostel Krabi Town
Karena selama perjalanan dari Ao Nang bajunya basah jadilah pas nyampe hotel tiba-tiba kepala pusing banget sepertinya sih aku masuk angin. Begitu selesai cek in aku langsung bergegas ke kamar untuk menaruh tas dan membersihkan badan untuk kemudian ke minimarket membeli obat sakit kepala. Kebetulan tak jauh dari hotel ada minimarket dan setelah mendapatkan obat yang aku cari aku pun segera balik ke hotel untuk meminumnya lalu beristirahat. Kan ga lucu kalau piknik sendirian terus tepar...jadi kalau traveling sendiri harus pinter-pinter jaga kesehatan pemirsa.
Setelah tidur sebentar dan badan sudah enakan saya pun memutuskan untuk melihat-lihat suasana di Krabi Town dan kebetulan tak jauh dari penginapan ada Night Market. Di sini aku hanya melihat-lihat sebentar sambil membeli beberapa oleh-oleh lalu balik ke hotel untuk tidur karena sepertinya badan saya lelah sekali dan ga tau juga mau ngapain lagi bahkan untuk sekedar mencari makan malam.

Night Market Krabi Town
Tak terasa matahari pagi sudah membangunkanku dan mengingatkan kalau ini hari terakhirku di Krabi. Sebelum cek out aku menyempatkan diri berkeliling di Krabi Town. Kebetulan tak jauh dari penginapan ada kuil Wat Kaew Korowaram dan The Mud Crabs Sculpture yang merupakan ikonnya Krabi dan untuk ke tempat ini aku hanya perlu berjalan kaki tak sampai 10 menit.

Wat Kaew Korowaram

The Mud Crabs Sculpture as Krabi icon
Jam baru menunjukkan pukul 8 pagi tapi rasanya panas matahari sudah sangat membakar kulit dan setelah cukup menikmati suasana dan mengambil beberapa foto aku pun kembali ke hotel dan mengemas barang-barangku dan bergegas ke bandara walaupun penerbanganku masih 6 jam lagi.

Sebenarnya tujuan utamaku ke Krabi adalah ingin ke Tiger Cave tapi ternyata kemaren pas di Night Market nanya-nanya tidak tersedia tour kesana jadilah hari ini pasrah sampe akhirnya pas nunggu angkot buat ke bandara aku ketemu supir yang baik yang mau mengantarku ke Tiger Cave dan bandara dengan membayar sewa angotnya sebesar 200 baht. Aku lupa nama bapaknya karena pas kenalan di kasih KTP sama dia terus pas liat hurufnya keriting gitu jadi ga ngerti itu bacanya apa...haha...

bersama supir angkot yang aku lupa namanya
Biarpun angkotnya uda aku sewa tapi si bapak masih sambil nrayek jadilah aku ke Tiger Cave tidak hanya berduaan saja tapi di sepanjang perjalanan ada aja penumpang yang naik turun angkot. Sesampainya di Tiger Cave dengan bahasa inggrisnya yang pas-pasan di nulis di kertas kalau jam 12 akan menjemputku di sini daripada lama menungguku mending dia nrayek lagi. Dan aku pun mengiyakan saja dengan memasrahkan backpackku masih di mobilnya karena ga mungkin juga aku naik Tiger Cave sambil nenteng-nenteng backpackku yang berat. Ga tau ya aku percaya aja sama si bapak.

wattumsua (Tiger Cave)


first ladder to Tiger Cave
Untuk mencapai kuil utama kita harus menaiki anak tangga sebanyak 1237 dan aku menyerah di anak tangga ke 491 karena sebelum naik cuma sarapan teh dan pisang doang jadi hayati tidak sanggup lagi daripada pingsan.

baru sepertiga perjalanan udah nyerah

the view still amazed me even when i didn't reach to the top
Meskipun aku tidak sampai atas tapi aku tidak menyesal karena bagaimanapun juga traveling itu mengajarkan untuk bisa mengetahui sejauh mana kemampuan kita, kapan kita harus terus melangkah dan tau kapan menyerah. Melihat waktu yang sudah hampir pukul 12 juga maka saya bergegas turun karena aku ga mau supir angkot tadi menungguku lama. Dan benar saja begitu aku sampai bawah dia sudah menunggu dan bersiap mengantarku ke bandara. Karena waktu itu penerbanganku masih 4 jam lagi ni si bapak ngerayu aja buat makan dulu tapi aku ga mau dan tetep ya ke bandaranya masih dengan bawa penumpang. Dan untunglah aku ke bandaranya lebih awal karena antrian cek in luamayan panjang. Dan beruntungnya aku bertemu dengan mbak-mbak pegawai Air Asia yang membantuku sehingga aku tidak perlu ikut mengantri....
Ini adalah pengalaman pertama solo travelingku ke luar negeri and it teach me a lot dan ternyata kekhawatiranku selama ber solo traveling tidak terjadi sehingga aku semakin tertantang dan Juni besok kemungkinan aku bakalan solo traveling ke Myanmar....so stay tune yak...Now i am ready to took my flight to KL. Next i will write about what can you do in KL in one day....see ya...

teman perjalanan menuju KL





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makan Bebek Dengan Nuansa Bali, Ya ke Bebek Indra Aja

  dok by @javafoodie Ada yang tau Bebek Indra atau jangan-jangan belum tau ya ?Di usianya yang masih terbilang baru menginjak usia 2 tahun wajar sih ya kalau para pecinta kuliner di Jogja belum terlalu kenal sama yang namanya Bebek Indra tetapi meskipun begitu kelezatan Bebek Indra ini tidak diragukan lagi lho karena udah banyak direview oleh beberapa food blogger kenamaan seperti @makankeliling , @javafoodie dan @gembulfoodie jadi ga usah khawatir soal rasa. Selain rasanya sebenarnya yang membuat Bebek Indra istimewa adalah suasananya yang menghadirkan nuansa Bali membuat kita berasa lagi di Bali dengan iringan musik Bali dan bau Dupa yang khas bener-bener membuat kita berasa lagi di Bali. So kalau kalian ingin makan bebek sambil menikmati suasana Bali wajib banget ke Bebek Indra. doc by @gembulfoodie Untuk pilihan bebeknya sendiri ada bebek indra atau bebek crispy cuma kalau aku pribadi lebih suka bebek crispy. Untuk pilihan sambelnya ada sambel indra, sambel matah dan sambal kor

Bahagia Bersama Airasia Hingga Akhirnya Bisa Traveling Ke Luar Negeri

off to KL Pertama kali berkenalan dengan Airasia adalah awal tahun 2015 tepatnya bulan Januari ketika saya melakukan perjalanan ke Bali bersama teman-teman saya. Awalnya saya melakukan traveling sebagai bentuk pelarian akibat patah hati, harapannya dengan traveling saya bisa menyembuhkan rasa sakit saya akibat putus cinta tetapi ternyata hal itu tidak berhasil. Meskipun demikian tidak menyurutkan niat saya untuk terus traveling, yang awalnya hanya pelarian sekarang sudah menjadi kebutuhan karena semakin banyak saya traveling semakin banyak pengalaman hidup yang saya dapat. Sedikitpun tidak pernah terbersit di kepala bahwa saya bisa traveling ke Luar Negeri, tetapi meskipun demikian di awal tahun 2016 saya memutuskan untuk membuat paspor . Saat itu saya benar-benar tidak membayangkan bisa traveling ke luar negeri sampai setahun kemudian saya bisa menginjakkan kaki di Negara lain berkat promo member Airasia . Meskipun saya sudah terbang bersama Airasia di awal tahun 2015 tetapi sa

One Day In Penang

Jogja-KL by Airasia Trip ke Penang ini sebenarnya adalah unplanned trip cuma gara-gara ada tanggal merah di hari jumat di bulan April lalu dan balada dapat tiket murah. Eh tapi kok judulnya one day in Penang?padahal liburnya jumat-minggu kan ? Jadi selama di Penang gw cuma punya waktu explore sehari aja di hari sabtu dikarenakan jumat itu adalah waktu perjalanan gw yang mana gw nyampe Penang hampir tengah malam. jadi begitu landing langsung menuju hotel buat tidur. Sedangkan minggu pagi sudah harus ke bandara buat balik ke Jogja tapi via Surabaya. Trip Penang ini kalau dihitung-hitung keknya cuma menghabiskan budget kurang dari 2jt dengan rincian tiket Jogja - KL 29rb, KL - Penang 0 rupiah by Airasia, Penang - Surabaya 540 by Citilink plus tiket kereta Surabaya - Jogja seharga 170rban. Perjalanan ke Penang ini gw ga sendirian karena gw barengan sama Banin tetapi kami menempuh perjalanan yang berbeda karena Banin flight dari Surabaya sedangkan gw dari Jogja. Karena Banin landing