Backpackiffa
  • Home
  • Travelling
  • Cafe and Restaurant
  • Hotel
  • Random Story
  • Contact Us
Kalau sebelumnya gw sendirian selama perjalanan Yangon-Bagan tetapi tidak demikian dengan perjalanan Bagan-Mandalay gw karena gw barengan sama Yvone, Irfan and Guido. Gw baru kenalan sama Guido dan Irfan selama perjalanan Bagan-Mandalay. Awalnya gw sama Yvone ga janjian mau ke Mandalay bareng tetapi setelah ngobrol-ngobrol ternyata kita besoknya akan ke Mandalay jadilah Yvone booking JJ Bus biar kita bisa barengan karena sebenarnya Yvone pengen naik JJ bus but unlucky for her because suddenly JJ Bus was canceled our booking and sent us to another bus.

our bus to Mandalay
Perjalanan Bagan-Mandalay sendiri ditempuh dalam waktu 5 jam. Selama 5 jam perjalanan itu kami banyak tertawa dan berbagi makanan satu sama lain dari situ gw bisa lebih tau tentang Irfan yang berasal dari UK dan Guido dari Columbia. Dan di dalam bus ada kejadian lucu dimana Guido pertama kalinya memegang ayam...hahaha...

Guido and his first chicken
Sesampainya di terminal Mandalay kami pun berpisah menuju hotel masing-masing dengan diantar menggunakan mobil pick up yang disediakan pihak bus. As usual sesampainya di Mandalay pun gw belum tau mau ngapain so gw iyain aja ajakan Yvone buat ke Jade Market yang mana di Jade Market Yvone janjian sama Guido buat nyari oleh-oleh.

JADE MARKET

Di Jade Market sendiri gw lebih suka mengamati kegiatan orang-orang karena sesungguhnya Jade Market ini tempatnya trading giok tapi kalian juga tetap bisa beli untuk kepentingan pribadi.

what you can find in Jade Market
Ga lama setelah Yvone dan Guido mendapatkan apa yang mereka cari akhirnya kamipun memutuskan untuk melihat sunset di Mandalay Hill tanpa Yvone karena dia mau balik ke hostel. Kami pun memesan grab untuk ke Mandalay Hill dan menurunkan Yvone di tengah perjalanan.

MANDALAY HILL

Kami kira grab itu akan mengantarkan kami sampai ke atas tetapi ternyata tidak karena kami diturunkan di pintu selatan yang ditandai adanya dua patung singa yang dikenal dengan chinthes atau leogryphs. Di dekat patung singa sudah banyak supir yang menawarkan jasanya untuk mengantarkan kami sampai ke puncak karena kalau kami berjalan kaki ke atas sepertinya kami akan tidak akan menjumpai sunset karena kami hanya punya beberapa menit sebelum matahari terbit.

chinthes as the guard of pagoda
Setelah bernegosiasi dengan beberapa supir akhirnya Irfan pun mendapatkan supir yang akan mengantar kami ke puncak.

Irfan lagi nego ama supir-supir
Setelah menempuh perjalanan kurang dari 10 menit akhirnya kami pun sampai di depan pintu masuk Pagoda. Untuk sampai ke puncak pagoda kami pun naik lift so ga usah khawatir bakalan encok...hahaha...

here we are ready for sunset
Sesampainya di atas pagoda kami pun explore sendiri-sendiri. Gw sibuk foto-foto sedangkan Irfan sepertinya asyik mengobrol dengan biksu yang ditemui. Dari pembicaraan yang gw denger beberapa biksu suka ngobrol buat berlatih bahasa Inggris.

sunset in Mandalay Hill

human interaction
Setelah matahari terbit dan kami sudah puas menikmati sunset akhirnya kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel dengan diantar oleh supir kami yang setia menunggu di tempat parkir. Dan keesokan paginya kami janjian untuk melihat sunrise di U-Bein bridge dengan diantar oleh supir yang sama. Untuk memudahkan komunikasi gw pun akhirnya tukeran nomer WA dengan Guido.

U-BEIN BRIDGE

Tepat jam 4.30 supir yang kemaren nganter gw uda stand by di depan hostel dan gw pun ga mau membuat dia menunggu untuk kemudian menjemput Guido dan Irfan kemudian langsung menuju ke U-Bein Brigde. Kali ini kami ke U-Bein bridge berempat ditambah temen sekamar gw namanya Anthea yang berasal dari Singapore.
Cuaca tidak terlalu bagus ketika kami sampai di sini sehingga ga dapet sunrise but its okay because we still having fun. Dan akhirnya kami pun jalan sambil mengamati kegiatan orang yang berlalu lalang melintasi jembatan. Ada para biksu yang hanya duduk-duduk menikmati pagi dan ada beberapa orang yang berolahraga.

the monk enjoy morning

do some excercise
Setelah puas menikmati pagi kami pun memutuskan untuk membeli kelapa muda sebelum akhirnya balik ke hotel masing-masing. Di perjalanan menuju warung kami bertemu dengan wanita yang membawa jajanan di atas kepalanya, Guido dan Irfan memutuskan untuk membelinya salah satu makanan yang menurut gw terbuat dari ketan dan pisang dengan rasa gurihnya.

local food made from sticky rice and banana
enjoy young coconut
Setelah puas menikmati kelapa muda kami pun bergegas kembali ke hotel karena gw sama Anthea sudah memesan paket tour keliling Ancient City Mandalay jam 9.

ANCIENT CITY OF MANDALAY

Awalnya kami memesan paket tour ke 3 kota aja yaitu Sagaing, Amarapura dan Innwa seharga 20 USD/person tetapi ketika di Sagaing Hills  guide kami berhasil merayu kami untuk ke Mingun sekalian dengan menambah biaya 5 USD/person.

AMARAPURA

Sebenarnya U-Bein Bridge termasuk di wilayah Amarapura tetapi karena tadi pagi kita uda kesana so U-bein bridge tidak masuk dalam list yang akan kami kunjungi. Jadi di Amarapura kami hanya berkunjung ke Mahamuni  Buddha Temple dan Mahagandhayon Monastery untuk melihat ritual para biksu menerima derma.

salah satu sudut Mahamuni Buddha Temple
ritual para biksu menerima derma di Mahagandhayon Monastery
Setelah selesai melihat ritual para biksu menerima derma kami pun melanjutkan perjalanan ke Sagaing melewati Ava Bridge yang memakan waktu sekitar 30 menit.

SAGAING

Di Sagaing kami mengunjungi Kanghmudaw Pagoda, Sagaing Hill dan U min Thonse Pagoda.

kaunghmudaw pagoda
a view from sagaing hill
u min thonse pagoda
MINGUN

Setelah berhasil dirayu oleh guide kami akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke Mingun dimana kami harus membayar 5000 kyat untuk masuk ke Mingun. Di Mingun kami mengunjungi Mingun Pagoda, Mingun Bell dan Hsinbyume Pagoda yang juga dikenal dengan white pagoda.


mingun pagoda
mingun bell
hsinbyume pagoda

INNWA/AVA

Innwa atau Ava menjadi persinggahan terakhir kami sebelum akhirnya balik ke hostel. Untuk ke Inwa kita harus menyebrang sungai dengan membayar tiket sebesar 1500 kyat uda bolak balik dan ketika di Innwa diharuskan membayar 10.000 kyat dan beruntungnya gw ga perlu bayar sedangkan Anthea sendiri juga ga perlu bayar karena dia punya semacam tiket terusan yang dia dapat ketika mengunjungi Kuthodaw Pagoda.
Untuk keliling Innwa ini kita naik semacam andong dengan membayar 10.000 kyat yang mana kita akan diajak berkeliling Inwa. Ketika nyampai obyek yang harus bayar gw ga masuk jadi cuma liat aja dari jauh.

bagaya monastery
nan myint tower
Setelah sekitar 1 jam berkeliling Innwa akhirnya kami pun balik ke hostel karena jam 8 gw harus ke terminal bus dan melanjutkan perjalanan gw ke Inle lake...






Union Myanmar
Setelah di bulan April gw ke Philipina which is my 7th country i've visited and tiba saatnya lanjut ke negara ke-8 gw yaitu Myanmar. I've been planned this trip since last year where i started to bought flight ticket from KL-Yangon by Malaysia Airlines yang mana waktu itu dapet promo pp 2,5jt di traveloka. First things i do when going to a trip is buy the plane ticket because the price is so unpredictable so when there is promo then i decide to buy it. And the other things will come after.

Why Myanmar ? karena target gw sebelum berkunjung ke negara lain gw pengen menggenapi perjalanan gw di negara asia tenggara dulu. Kenapa asia tenggara ? ya karena bebas visa buat warga negara Indonesia jadi gw ga perlu pusing mikir visa disamping itu budget juga masih masuk di kantong gw.

Perjalanan ini gw lakukan ketika libur lebaran kemaren as ussual dengan alasan klasik gw ga perlu pusing mikir cuti dan bisa liburan lama walaupun gw ga bisa merayakan lebaran bareng keluarga.but hey you can meet your family anytime you want tapi bisa liburan lama kapan lagi kalau bukan pas lebaran. Bukan berarti keluarga ga penting ya gaes....

Tiba di Yangon hari Minggu siang 2 Juni diawali dengan kepanikan karena begitu landing gw mendapati backpack gw uda kebuka, dan for a while agak lemes dan panik karena wa naruh CC, ATM dan kamera di sana, this the stupid things i did during my travel....haha. Berusaha untuk tetap tenang gw cek isi backpack gw dan sadar kamera pocket ilang tapi ya sudahlah...thats just a things and i don't want this ruin my holiday. Hal yang masih gw syukuri adalah CC ma ATM gw masih aman walaupun awalnya sempet panik karena ga menemukan mereka ampe uda telpon adek gw buat ngeblokir ATM dan kawan-kawan. Tetapi setelah dicari lagi dengan lebih tenang akhirnya ketemu...dan ini sudah cukup membuat lega.

First things to do in the airport is changed my money and buy local simcard biar bisa tetep eksis...yee...kan ? Pas ke Myanmar ini gw bawanya USD karena rupiah ga laku boook kek gw yang kagak laku-laku...idih malah curhat...Pertimbangan bawa dollar mengacu pada pengalaman sebelumnya yang mana pas ke Philipina gw langsung tuker Peso dan bawa sedikit rupiah padahal gw pp transit di Brunei. Dan yang menjadi masalah adalah pas baliknya karena transitnya lama di brunei gw lupa ga nuker mata uang Brunei dan akhirnya tarik tunai di ATM yang biayanya sekali tarik tunai bisa buat ngopi di starbuck coy...kan sakit. Sejak saat itu gw memutuskan untuk bawa USD.

Setelah nuker duit gw akhirnya pesen taxi buat ke hotel dengan membayar 11.000 kyat. Kalau mau murah sebenarnya bisa naik bus tapi gw takut kesasar dan lama jadinya karena gw sudah pesan tiket bus ke Bagan malam harinya jadi taxi is best option for me. Di samping itu di Yangon ada grab juga so ga usak panik dan bingung soal transportasi.

First day in Yangon gw booking hotel di Backpacker Hostel cuma buat istirahat dan naruh tas bentar sebelum akhirnya bertolak ke Bagan. Setelah rebahan bentar akhirnya gw memutuskan buat nyari makan siang sambil melihat-lihat kota Yangon. Biar berasa piknik akhirnya gw memutuskan makan siang di Karaweik Palace yang ada di tengah Kandawgyi Lake cuma buat beli jus sama makan tahu doang....haha....karena gw bingung mau makan apa karena setelah liat menu kok ga ada yang menarik selera gw....Setelah menikmati makanan sambil mengamati suasana akhirnya gw pun memutuskan buat balik ke hostel buat ngambil tas dan bergegas ke stasiun bus menuju Bagan.

Lunch at Karaweik Palace
Selama 7 hari di Myanmar gw berencana mengunjungi Bagan, Mandalay dan Inle Lake. Dengan rute Yangon - Bagan, Bagan - Mandalay, Mandalay - Inle Lake, Inle Lake - Yangon. Rute tersebut gw tempuh dengan naik JJ Bus . Dari hostel ke Pool JJ bus gw naik grab car seharga 11.000 kyat.
JJ Bus

BAGAN

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam akhirnya sampailah di terminal bus Bagan. Begitu turun bus sudah dikerumuni para supir karena gw cuma sendiri kayaknya terlalu mahal buat naik mobil ke hotel dan tiba-tiba ada bapak2 menawarkan diri mau mengantar ke hotel dengan harga 6.000 kyat dan langsung gw iyain aja. Tapi ini ga naik mobil ya. Gw ga tau namanya apa tapi kayak semacam becak gitulah.

semacam becak
Gw kira jarak terminal ke hotel deket ya eh ternyata naik kendaraan ini butuh waktu sekitar setengah jam buat nyampe hotel. Dan kayaknya si bapak ngos2an juga genjotnya...hahaha...Tapi karena pelan-pelan jadinya gw bisa menikmati udara dan suasana Bagan di pagi hari yang cukup lengang. Sebelum masuk kota bakalan ada petugas retribusi yang mana kita diharuskan bayar 25.000 kyat ( 25.000 kyat = 250rb )buat masuk Bagan. Mayan mahal juga yak kota ini..

Nyampe hostel masih pagi jadi belum bisa cek in tetapi dari pihak hostel ada kamar cadangan jadi bisa buat istirahat dulu kalau mau dan bisa naruh barang-barang. Dan untungnya hostel ada cafenya jadi sambil nunggu bisa sambil ngopi-ngopi dulu. Ketika sedang menikmati kopi akhirnya aku berkenalan dengan Yvone yang berasal dari Bonn yang merupakan salah satu kota di Jerman. Akhirnya kami memutuskan untuk sarapan bareng di rooftop sambil merencanakan explore Bagan bersama karena sesungguhnya selama di Bagan i don't know exactly what to do jadi ketika Yvone mengajak gabung buat explore Bagan aku iyain aja. Akhirnya aku memutuskan untuk menyewa electric bike di depan hostel dengan membayar 5.000 kyat selama setengah hari tanpa memberikan jaminan apapun karena gw cuma tinggal menyebutkan nomer kamar gw aja.

me and my e-bike
Selama beberapa jam kami berkeliling-keliling ke beberapa pagoda yang gw sendiri tidak bisa mengingat namanya karena saking banyaknya dan bentuknya serupa.
one of many pagoda in Bagan
ketika hari sudah agak terik gw dan Yvone memutuskan bali ke hostel buat istirahat. While Yvone istirahat gw nyari makan siang sama Roxane kenalan gw dari Switzerland yang baru berusia 19 tahun tapi dia udah traveling kemana-mana bahkan dia bercerita baru saja dari Indonesia jadi ya lumayan nyambunglah. Kami makan tidak jauh dari hostel. The things i really want to do when in Myanmar is nyobain Tanaka (semacam bedak dingin). And lucky me di warung tempat makan dikasih dong....tepatnya gw yang minta ding...haha...
me with tanaka and Roxane

Tanaka making
After had lunch we back to hostel rest for a while. Sekitar jam 2an gw pergi lagi sama Yvone buat lanjut explore Bagan hingga berakhir nongkrong di Fantasia Garden.

me and Yvone at Fantasia Garden
Sekitar pukul 5 kami memutuskan buat balik ke hostel karena mau join sunset tour bareng teman-teman yang lain. Di perjalanan balik hotel Yvone nemu pagoda cakep jadilah kami mampir sebentar buat foto-foto.


another pagoda we found
Karena ga mau ditinggal temen-temen di hostel setelah puas pepotoan akhirnya kami pun balik ke hostel dan lanjut sunset tour. Tapi jangan harap foto sunsetnya dengan backgrund banyak pagoda kayak yang di post kebanyakan orang.

sunset in Bagan
Setelah matahari turun sekitar jam 7an malem akhirnya kami pun balik ke hotel dan gw langsung ngembaliin e-bike karena jatah sewanya cuma sampai jam 7 doang. Nyampe hotel istirahat dan packing karena besok paginya sudah harus lanjut ke Mandalay.

Sebenarnya Bagan bagus juga untuk melihat sunrise tetapi karena aku datengnya udah agak siang jadi aku tidak sempat melihat sunrise. But i got sunrise picture from Guido (tell you later about this guy in part Mandalay).


sunrise in Bagan pic by Guido
Kira-kira itulah yang bisa dilakukan di Bagan seharian and will continue the journey to Mandalay.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

POPULAR POSTS

  • Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
  • Kenapa Sate Ratu Berbeda Dengan Sate Ayam Lain Yang Ada Di Jogja
  • My First Solo Traveling 'KRABI' Part 1
  • DISAWA PAWON Tempat Nongkrong Asyik Di Sisi Utara Jogja
  • Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall
  • Reach Me
  • Menyusuri Warna Warni Sungai Melaka Di Malam Hari
  • Dapur MingMing The Best Choice of Healthy Food
  • Brownies Panggang Premium Di Jogja, Ya Honabelle Pastinya

Categories

  • babel
  • bagan
  • bangka
  • belitung
  • bukit berahu
  • bulu kumba
  • Cafe and Restaurant
  • danau kaolin
  • greenbelt
  • hanoi
  • hotel
  • inle lake
  • jawa timur
  • kamboja
  • koba
  • kopi kong djie
  • krabi
  • kultura
  • makassar
  • makati
  • malang
  • malaysia
  • mandalay
  • manila
  • melaka
  • myanmar
  • otak-otak
  • pantai
  • pantai bara
  • penang
  • philipina
  • piknik
  • pulau
  • pulau kambing
  • pulau liukang loe
  • pulau sempu
  • Random Story
  • segara anakan
  • singapore
  • sulawesi selatan
  • tanjung bira
  • thailand
  • travel
  • traveling
  • Travelling
  • vietnam
Diberdayakan oleh Blogger.

Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru

  Sate Ratu Juara Nasional Unilever Ngulik Rasa 2019 Hai gaes ada yang baru ini dari Sate Ratu, kira-kira ada yang tau ga apa yang baru dari...

Cari Blog Ini

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2019 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ▼  September (2)
      • 7 Days in Myanmar Part 2 'Mandalay'
      • 7 days in Myanmar Part 1 'Bagan'
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2017 (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Oktober (1)

Labels

  • babel
  • bagan
  • bangka
  • belitung
  • bukit berahu
  • bulu kumba
  • Cafe and Restaurant
  • danau kaolin
  • greenbelt
  • hanoi
  • hotel
  • inle lake
  • jawa timur
  • kamboja
  • koba
  • kopi kong djie
  • krabi
  • kultura
  • makassar
  • makati
  • malang
  • malaysia
  • mandalay
  • manila
  • melaka
  • myanmar
  • otak-otak
  • pantai
  • pantai bara
  • penang
  • philipina
  • piknik
  • pulau
  • pulau kambing
  • pulau liukang loe
  • pulau sempu
  • Random Story
  • segara anakan
  • singapore
  • sulawesi selatan
  • tanjung bira
  • thailand
  • travel
  • traveling
  • Travelling
  • vietnam
  • Home
  • Features
  • Lifetsyle
    • Category
    • Category
    • Category
  • Travel
  • Download

Popular Posts

  • 'Sate Kanak' Kreasi Baru Sate Ratu Juaranya Ngulik Rasa
    Sate Ratu juaranya Sate di dunia Kalau Sate Ratu pasti semuanya udah tau kan ya, tapi kalau Sate Kanak sepertinya terdengar asing di te...
  • Lituhayu Coffee Tempat Nongkrong Asyik di Sisi Timur Jogja
    Tinggal di desa terpencil di sisi utara Jogja tepatnya Cangkringan membuat ku susah untuk mencari tempat tongkrongan yang asyik ...
  • Bahagia Bersama Airasia Hingga Akhirnya Bisa Traveling Ke Luar Negeri
    off to KL Pertama kali berkenalan dengan Airasia adalah awal tahun 2015 tepatnya bulan Januari ketika saya melakukan perjalanan ke Bali...
  • Pengalaman Baru Berkuda di Bale Kuda Stable
    new experience horse riding Sebelumnya ga kebayang sih gimana rasanya naik kuda dan ga ada kepikiran juga bisa berkuda tetapi pas kemar...
  • Inkloesif Coffee & Eatery A New Hangout Place In Sagan
    Board Sign Inkloesif Coffee & Eatery 3 minggu yang lalu tiba-tiba salah satu teman gw yang bernama Laura ngechat terus nanya kabar...
  • Coffee Wae tempat ngopi tersembunyi di sisi selatan Jogja
    Nongkrong adalah salah satu hobi gw selain traveling. Adalah suatu kebahagiaan ketika bisa menemukan tempat nongkrong baru yang asyik.  B...
  • 14 Tahun Sudah Jambon Resto Eksis Di Dunia Perkulineran Jogja
    Jambon Resto Untuk angkatan tua seperti saya nama Jambon Resto sih sudah tidak asing lagi di telinga tetapi meskipun usianya sudah 14 ta...
  • Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall
      tempat pengambilan formulir dan pembayaran SIM   Hai gaes aku mau share sedikit soal pengalamanku memperpanjang SIM di SIM Corner JCM nih....
  • City Tour Di Makati
    mabuhay.... Perjalanan ke Philipina sepertinya perjalanan paling panjang dan melelahkan buat saya. Lelahnya kenapa sudah aku tulis di postin...
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
      kira-kira gimana ya rasanya daging asapnya Wanarasa?   Weekend enaknya ngapain ya menurut kalian ? Kalau aku sih suka banget hunting tempa...

Backpackiffa

Tulisan di blog ini tidak akan banyak memberikan rekomendasi tempat traveling. This just my random experiences during traveled so it can make me wiser and wiser as I getting older.

Laporkan Penyalahgunaan

About Me


I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out. Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.

Popular Posts

  • Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
  • Kenapa Sate Ratu Berbeda Dengan Sate Ayam Lain Yang Ada Di Jogja

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates