Langsung ke konten utama

Pekan Budaya Difabel 2022 Dengan Tema Ngayomi Ngayemi

 

Jumpa Media Pekan Budaya Difabel
Sabtu 26 November kemarin saya berkesempatan menghadiri Jumpa Media dalam rangka sosialiasi Pekan Budaya Difabel 2022 yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 November - 3 Desember 2022. Acara Jumpa Media ini diawali dengan sambutan dari Bapak Drs. Aryanto Hendro Suprantoro selaku Kepala Seksi Seni di Dinas Kebudayaan DIY. Dalam sambutannya Bapak Hendro menyampaikan bahwa Pekan Budaya Difabel tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena diadakan di luar gedung dengan tujuan acara ini bisa dilaksanakan bersama-sama masyarakat. Disamping itu Beliau juga menyampaikan bahwa sejatinya kebudayaan itu harus menghadirkan kebahagiaan.

Pekan Budaya Difabel ini sendiri sudah berjalan dari tahun 2019 sehingga tahun ini adalah tahun keempat penyelenggaraannya dan pertama kalinya dilakukan di luar gedung dan agak jauh dari pusat kota tepatnya akan diadakan di Desa Wisata Kebon Agung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Alasan dipilihnya Desa Wisata Kebon Agung Imogiri ini bukan saja sebatas hendak menggaungkan geliat wisata perdesaan dengan alamnya yang masih asri dan dilengkapi dengan spot wisata Bendung Tegal yang terkenal dengan kuliner khas mie ayamnya. lebih dari itu  adalah juga karena adanya keinginan untuk sejenak menggeser kepedulian terhadap kawan-kawan difabel di wilayah perdesaaan, yang artinya kita juga harus hadir  di tengah-tengahnya, apalagi Imogiri menjadi kawasan yang beberapa warganya merupakan penyandang disabilitas akibat gempa 2006 silam.

Poster Acara
Pekan Budaya Difabel tahun ini mengangkat tema "Ngayomi Ngayemi" yang dilambangkan dengan daun pisang. "Ngayomi Ngayemi" sendiri berasal dari kata dasar berbahasa jawa "ayom" yang artinya 'berlindung' dan "ayem" yang artinya 'berbahagia'. Dari sini bisa didefinisikan bahwa dengan tema "Ngayomi Ngayemi", ada cita-cita ataupun keinginan untuk bisa saling melindungi sekaligus membahagiakan, termasuk di antara kita dengan kawan pun sahabat difabel semua, sehingga 'inklusivitas' itu secara tidak langsung tercipta. 

Menurut penjelasan Bapak Broto Wijayanto selaku Ketua Panitia dan Pimpinan Produksi daun pisang adalah simbol Ngayomi (melindungi) karena seperti kita ketahui bahwa dahulu kala daun pisang digunakan sebagai pelindung dari terpaan hujan, disamping itu juga daun pisang bisa digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional sehingga dengan adanya makanan itu membuat kita kenyang. Sehingga daun pisang bisa dianggap sebagai simbol perlindungan dan kemakmuran.

Jadwal acara

Pekan Budaya Difabel yang dihelat selama 6 hari ini akan dibuka dengan pertunjukkan oleh Puser Bumi yang merupakan kelompok musik asli Yogyakarta dengan masing-masing anggotanya adalah difabel tuna-netra. Kelompok musik ini pernah pentas di manca negara, yang antara lain adalah di Korea Selatan. Di samping itu juga dimeriahkan dengan kehadiran Ndaru 'Ndarboy Geng' sebagai bintang tamu. Untuk jadwal acara setiap harinya bisa dilihat di poster di atas yang di antaranya ada pertunjukan, workshop, pasar rakyat, dan masih banyak lagi. Untuk acara penutupannya sendiri bertepatan dengan hari Difabel Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Penutupan acara ini akan diakhiri dengan pertunjukan wayang dengan dalang bernama Kevin yang merupakan seorang difabel juga.

Selain diprakarsai oleh beberapa kelompok pegiat seni-budaya yang beririsan dengan kawan-kawan difabel juga didukung oleh Dana Keistimewaan melalui Dinas Kebudayaan Yogyakarta sehingga semua program acara yang dipersembahkan dalam Pekan Budaya Difabel ini bisa dinikmati secara gratis tanpa dipungut biaya seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk lokasi acara bisa dilihat di peta di bawah ini.

peta menuju lokasi acara




 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makan Bebek Dengan Nuansa Bali, Ya ke Bebek Indra Aja

  dok by @javafoodie Ada yang tau Bebek Indra atau jangan-jangan belum tau ya ?Di usianya yang masih terbilang baru menginjak usia 2 tahun wajar sih ya kalau para pecinta kuliner di Jogja belum terlalu kenal sama yang namanya Bebek Indra tetapi meskipun begitu kelezatan Bebek Indra ini tidak diragukan lagi lho karena udah banyak direview oleh beberapa food blogger kenamaan seperti @makankeliling , @javafoodie dan @gembulfoodie jadi ga usah khawatir soal rasa. Selain rasanya sebenarnya yang membuat Bebek Indra istimewa adalah suasananya yang menghadirkan nuansa Bali membuat kita berasa lagi di Bali dengan iringan musik Bali dan bau Dupa yang khas bener-bener membuat kita berasa lagi di Bali. So kalau kalian ingin makan bebek sambil menikmati suasana Bali wajib banget ke Bebek Indra. doc by @gembulfoodie Untuk pilihan bebeknya sendiri ada bebek indra atau bebek crispy cuma kalau aku pribadi lebih suka bebek crispy. Untuk pilihan sambelnya ada sambel indra, sambel matah dan sambal kor

Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall

  tempat pengambilan formulir dan pembayaran SIM   Hai gaes aku mau share sedikit soal pengalamanku memperpanjang SIM di SIM Corner JCM nih. Setelah beberapa hari sebelumnya gagal perpanjang karena salah fotokopi SIM yang mau diperpanjang padahal udah mau ambil formulir jadinya gagal deh karena kalau harus keluar Mall buat fotokopi lagi waktunya ga bakalan kekejar karena pendaftaran bakalan tutup 15 menit lagi atau jam 11 tepatnya. Hari berikutnya juga sempat nyari info soal SIM keliling tetapi dasarnya ga rejeki juga eh pas dapat info ada SIM keliling di Polsek Depok pas tiba di TKP jam 10.30 tapi juga pas bubaran jadi ya udah deh akhirnya memutuskan buat balik ke JCM lagi besoknya. Oiya sebelum ke JCM siapkan fotokopi KTP dan SIM yang mau diperpanjang sebanyak masing-masing 2 lembar ya gaes biar kalian ga buang waktu buat bolak balik keluar masuk Mall cuma buat fotokopi terlebih kalau waktunya mepet. Karena di Mall ga ada tempat fotokopi jadi pastikan sebelum masuk kalian sudah bawa

Mudahnya Baca Berita Dan Mengikuti Live Streaming Melalui IDN App

Dengan berkembangnya teknologi membuat kita semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi dan berita dimanapun kita berada karena bagi orang seusia saya yang termasuk dalam generasi milenial ini dulu kala kalau mau mengakses berita biasanya melalui siaran berita yang tayang di Televisi tetapi seiring dengan berjalannya waktu disertai dengan perkembangan teknologi cara seperti itu sudah tidak lagi praktis, di samping itu juga saya pribadi selama 10 tahun terakhir ini sudah tidak pernah menonton Televisi. Meskipun demikian bukan berarti saya tidak mengikuti perkembangan berita terbaru karena saya sangat tertolong dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan smartphone dan adanya jaringan internet yang memudahkan saya untuk mengakses berbagai informasi yang saya butuhkan di manapun dan kapan saja. Bayangkan betapa ribetnya kalau kita masih harus mengandalkan Televisi sebagai sumber berita karena kita tidak bisa membawa Televisi kemanapun kita pergi jadi pastinya berita yang ki