Backpackiffa
  • Home
  • Travelling
  • Cafe and Restaurant
  • Hotel
  • Random Story
  • Contact Us
kunjungan ke kampung berseri astra di desa Kemuning
Meskipun malam itu aku baru pulang nongkrong jam 1 dini hari dan baru tidur satu jam kemudian tetapi tidak menyurutkan niatku untuk bangun pagi sabtu itu, hari di mana aku akan bergabung dengan teman-teman blogger dan beberapa wartawan untuk melakukan kunjungan ke Kampung Berseri Astra yang ada di Kemuning Desa Bunder Kabupaten Gunung Kidul.
Dan ternyata bukan hanya aku saja yang bersemangat pagi itu karena sepertinya matahari pagi itu pun menunjukkan semangatnya dengan menampakkan keindahannya padaku sehingga membuatku tak sabar untuk segera bergegas ke Satoria Hotel tempat di mana teman-teman berkumpul sebelum akhirnya bertolak ke kampung Kemuning. Tak ingin terlambat aku pun segera memesan ojek online untuk menuju Satoria Hotel.

indahnya matahari pagi sebelum bertolak ke Kemuning
Sesampainya di Satoria ternyata sudah ada beberapa teman berkumpul dan tak perlu menunggu lama akhirnya ketika semua orang sudah berkumpul dan jarum jam hampir menunjukkan pukul 8 pagi kami pun segera bergegas masuk ke mobil yang sudah di siapkan oleh pihak Astra untuk segera berangkat menuju kampung Kemuning di desa Bunder Patuk Gunung Kidul. Karena masih merasakan kantuk maka saya pun memilih untuk tidur di perjalanan hingga tak terasa saya sudah terbangun ketika akan memasuki area kampung Kemuning. Dan tak terasa ketika bangun ternyata sudah hampir sampai di Kampung Kemuning. Jalan menuju kampung Kemuning ini dipenuhi oleh tanaman kayu putih di kanan kirinya dan juga pohon jati yang berjajar rapi menambah asri suasana pagi itu.
tanaman kayu putih
Tak lama kemudian kami pun sampai di pendopo kampung kemuning yang terletak di depan telaga Kemuning. Beberapa penduduk sudah berbaris rapi menyambut kedatangan kami. Sebelum memasuki pendopo kami diharuskan memakai jarik yang merupakan hasil karya warga Kemuning. Tidak hanya itu saja tetapi wajah kami pun diperciki dengan air yang sudah dicampur daun kemuning dan tak lupa disematkan bengle di pakaian kami.

prosesi pemakaian kain jarik

air yang sudah dicampur daun kemuning

bengle sebagai simbol tolak bala
Prosesi di atas bukan tanpa maksud dan tujuan pastinya karena menurut penuturan Pak Suhardi selaku kadus Kemuning, kami yang hadir di sini di anggap seperti bayi yang baru lahir dan layaknya bayi itulah kenapa dipakaikan kain jarik dan dipakaikan bengle sebagai simbol tolak bala. Di samping itu air kemuning sendiri merupakan simbol kejernihan pikiran sehingga diharapkan kita senantiasa berpikiran jernih dan selalu memiliki pikiran yang terbuka.

Setelah semua peserta menjalani prosesi dipakaikan jarik, diperciki air kemuning dan dipasangi bengle maka  kami pun berkumpul di aula pendopo untuk mendengarkan sambutan dari pihak terkait antara lain Bapak Suhardi selaku kadus dusun Kemuning, Bapak Nanda selaku perwakilan Astra dan Bapak Eli Murtono selaku perwakilan Dinas Pariwisata kabupaten Gunung Kidul. Selama mendengarkan sambutan tersebut kami pun disuguhi makanan lokal berupa kacang rebus dan gaplek geprek dimana gaplek geprek ini perlambang ujian hidup dimana selalu ada proses yang harus dilalui untuk menjadikan segala sesuatunya lebih bernilai.

gaplek geprek
Karena nilai-nilai budaya yang masih mengakar kuat inilah yang mungkin menjadikan kampung kemuning terpilih sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA). Ada yang tau ga apa itu Kampung berseri Astra ? Aku sendiri juga baru tau KBA ketika berkunjung ke Kampung Kemuning ini....hehehe.... Di mana KBA merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.

Selama di Kampung Kemuning kami diajak berkeliling desa untuk meninjau kegiatan terkait dengan 4 pilar program seperti yang sudah disebutkan di atas. Untuk pilar pendidikan Kampung Kemuning mempunyai PAUD sendiri yang pastinya dikelola oleh warga setempat.

proses belajar di PAUD
Sedangkan di sektor kewirausahaan warga Kemuning khususnya ibu-ibu juga bahu mambahu untuk menghasilkan produk yang bernilai jual lebih seperti banana roll, keripik dari bahan ketela dan juga jenang yang bisa kita beli sebaga buah tangan ketika kita berkunjung kesini sehingga secara tidak langsung kita membantu pertumbuhan ekonomi di kampung ini.

keripik dari singkong

proses pembuatan jenang

proses pembuatan banana roll
Terkait dengan lingkungan Kampung Kemuning juga mempunyai tempat pengolahan sampah sendiri yang berlokasi di samping rumah pak Kadus.

proses pemilahan sampah
Sedangkan terkait kesehatan warga kampung rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada orang lanjut usia dan anak-anak balita.

Dari semua kegiatan di atas sebenarnya ada satu kegiatan yang menyita perhatian saya yaitu ketika saya menyaksikan beberapa anak-anak berlatih menari dan saya tidak tau ini masuk di pilar yang mana..haha.... Di era modern ini sangat jarang saya menjuampai anak muda mau melestarikan kebudayaan seperti belajar menari dan seketika saya menjadi malu kepada diri sendiri karena ternyata saya tidak ada apa-apanya dibandingkan anak muda di sini dan saya sungguh salut dengan apa yang telah mereka lakukan untuk tetap menjaga budaya dengan mempelajari tari gambyong, gebyok anting-anting, tari perang dan sesonderan yang mana merek rajin berlatih di hari sabtu dan minggu.

pertunjukkan tari
Saking asyiknya menikmati tarian dari anak-anak ini saya baru tersadar ketika ternyata teman-teman sudah berjalan menuju ke posyandu dan tak terasa kunjungan ke Kampung Kemuning ini sudah akan berakhir. Sambil menunggu dan mengamati proses pemeriksaan kesehatan kami pun disuguhi wedang secang dan kembul bujono tumpeng beserta ingkung sebagai simbol ketaatan pada Tuhan. Tumpeng dan ingkung ini biasanya hanya disajikan setahun sekali pada hari rabu kliwon di saat peringatan merti desa atau rasulan. Kenapa dipilih hari Rabu Kliwon ? Karena banyak doa yang dikabulkan di hari tersebut, menurut penuturan Pak Hardi. Dari semua prosesi ini saya jadi tau bahwa ternyata doa itu tidak hanya cukup diucapkan saja tetapi juga membutuhkan simbol seperti pemakaian jarik, diperciki air kemuning dan juga dipasangi bengle sampai dengan tumpengan.
Selain kearifan lokal ini kampung Kemuning juga mempunya tempat wisata berupa telaga yang menambah daya tarik wisata kampung Kemuning.
telaga Kemuning
Jadi kalau kalian ingin berwisata sambil belajar soal budaya maka Kampung Kemuning adalah pilihannya. Aku udah kesini lho, kalian kapan ?
 



Pejalanan ke Kamboja sendiri merupakan rangkain tour 2 negara saya yaitu Vietnam dan Kamboja. Setelah menghabiskan waktu selama sehari semalam di Ho Chi Min, 2 malam di Hanoi dan 1 malam di Halong Bay saya pun melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu ke Kamboja tepatnya ke Siem Reap. Alasan utama kenapa saya ingin ke Siem Reap adalah untuk mengunjungi Angkor Wat dimana tempat ini digunakan untuk syuting film Lara Croft : Tomb Raider yang dibintangi oleh Angelina Jolie. Ketika melihat di film tersebut sepertinya Angkor Wat keren sekali. Untuk membuktikannya maka saya memutuskan untuk traveling ke Kamboja. Perjalanan ke Siem Reap sendiri saya tempuh dengan menggunakan pesawat terbang dari Hanoi.

next stop Siem Reap with Vietjet
Perjalanan dari Hanoi ke Siem Reap ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit saat itu kami mendarat di bandara Siem Reap sekitar pukul 7.30 malam waktu setempat. Setelah keluar dari antrian imigrasi maka hal pertama yang kami lakukan adalah membeli sim card lokal lalu mencari tuktuk sebagai moda transportasi kami menuju hotel. Dan untung tidak susah mencari tuktuk di bandara karena tuktuk disini terorganisir dengan baik dan harganya pun terjangkau berbeda sekali dengan di Vietnam yang mana banyak scam di bandara. Jadi di Siem Reap kami merasa lebih aman. Setelah memesan tuktuk kami pun langsung bergegas ke Angkor Orchid Central hotel tempat dimana kami akan menginap selama 2 hari di Siem Reap.

DAY 1

Sesampainya di hotel kami pun mandi dan beristirahat sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan ke night market sambil mencari makan malam.

my bed during 2 night stayed at Siem Reap
Setelah cukup istirahat akhirnya kami pun memutuskan untuk melihat kehidupan malam di Siem Reap ini. Dan tak jauh dari hotel kami ada Art Central Night Market dimana di sana banyak penjual makanan. Sebelum sampai di Art Market ini kami melewati jembatan sungai Siem Reap yang dipenuhi lampu-lampu yang membuat gemerlapnya malam jadi terlihat indah. Di samping itu dari jembatan kita juga bisa melihat kerlipan lampu-lampu yang terpancar dari Art Central Night Market.

Art Central Night Market from the bridge
Di Art Central Night market ini banyak penjual makanan dan kerajinan tetapi kami lebih tertarik untuk mencari makan karena belum makan malam. Kami pun memutuskan untuk membeli mie goreng seharga 1$. Tetapi ternyata kami salah memesan mie karena ternyata mie yang kami makan adalah mie beras atau entahlah apa namanya yang jelas kami menyesal sudah memesan menu ini karena rasanya aneh...hahaha...

penampakan mie beras yang rasanya ajaib
Karena tidak ada lagi yang bisa kami lakukan maka setelah makan kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat karena keesokan paginya kami harus bangun pagi-pagi untuk menuju Angkor Wat. Untuk ke Ankor Wat sendiri kami sudah memesan tuktuk yang tadinya mengantar kami dari bandara ke hotel. Nama supir tuktuknya Bunna.

DAY 2 

Tepat pukul 4.30 Bunna sudah menunggu kami di depan hotel padahal rasanya kami baru tidur sebentar. Tak mau membuat Bunna menunggu lama akhirnya kami pun segera bergegas keluar kamar. Perjalanan ke Angkor Wat dari hotel kami memakan waktu sekitar 25 menitan, Bunna langsung mengantar kami di tempat pembelian tiket. Kami pun tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tiket masuk ke Angkor Wat. Setelah membayar sebesar 37$ untuk one day pass dan berfoto akhirnya kami bergegas menuju ke tempat dimana kami akan melihat sunrise di Angkor Wat.

got my ticket to Ankor Wat

the view
Cuaca saat itu tidak terlalu bagus jadi kami tidak mendapatkan sunset yang bagus jadi kami pun tidak berlama-lama disini. Setelah ngopi sebentar kami pun melanjutkan mengeksplore Angkor Wat yang terdiri dari beberapa bagian seperti Angkor Thom, Bayon Temple dan Banteay Srei.
Dan kami pun hanya menghabiskan waktu sekitar 3.5 jam untuk berkeliling Angkor Wat karena ternyata Angkor Wat ini luas sekali. Dari sini saya jadi menyadari sesungguhnya saya tidak terlalu menyukai wisata sejarah...Tapi sesungguhnya Angkor Wat worthed kok untuk dikunjungi setidaknya saya sudah melihat pohon yang dipakai untuk syuting filmnya Angelina Jolie.

pohon di film Lara Croft yang ada di Ta Phrom
Bayon Temple
Setelah lelah berkeliling kami pun meminta Bunna kembali ke hotel sekitar pukul 10.30. Dan sesampainya di hotel kami hanya bermalas-malasan saja sampai tiba waktunya makan siang.
Karena bingung mau makan apa kami pun hanya berjalan dan menemukan jajan semacam tempura gitulah dan akhirnya balik lagi ke hotel dan baru keluar lagi ketika hari sudah berganti malam. Niatnya sih mau ngopi di kedai kopi Costa tetapi ternyata jam 9 sudah tutup. Ya sudahlah akhirnya balik lagi ke hotel tidur dan siap-siap packing demi melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Phnom Penh keesokan hari.



jam 9 kedai kopinya uda tutup aja
DAY 3
 
Setelah sarapan pagi di hotel kami pun bergegas cek out dan menuju ke pool shuttle bus yang akan membawa kami ke Phnom Penh. Shuttle bus ini kami pesan via online. Perjalanan ke Phnom Penh sendiri memakan waktu sekitar 5 jam dan berhenti sekali untuk makan siang.

our shuttle bus to Phnom Penh
Sesampainya di Phnom Penh kami tidak langsung diantar ke hotel tetapi Shuttle bus ini berhenti di sebuah terminal. Dan untuk ke Hotel kami harus memesan tuktuk. Setelah tawar menawar kami pun mendapatkan supir tuktuk yang akan mengantar kami ke Golden Naura Hotel tempat dimana kami akan menginap selama semalam di Phnom Penh.

Our tuktuk
Sesampainya di hotel kami hanya beristirahat sebentar sambil membersihkan badan sehingga kami meminta supir tuktuk menunggu di lobby hotel untuk kemudian mengantarkan kami berkeliling Phnom Penh. Karena waktu kami tidak banyak maka di Phnom Penh kami hanya mengunjungi Royal Palace, Wat Phnom, dan nyobain happy pizza sambil menikmati pemandangan di tepi sungai Mekong.

Royal Palace of Cambodia
Mekong river
happy pizza
Setelah kenyang dan bahagia karena makan happy pizza kami pun menghabiskan malam dengan menonton Traditional dance di National Museum of Cambodia dimana saat itu saya berkenalan dengan petugas tiket bernama Beanu yang memberikan diskon sebesar 5$ untuk masing-masing tiket kami jadi kami hanya membayar 10$ saja per orang.

thank Beanu for the diskon
Apsara Dance performance
And this is my last story about travelling to Cambodia....see you on my other journey...no matter how far you go always be nice to the people you meet.
setelah memutuskan untuk menginap di Ao Nang selama semalam akhirnya keesokan paginya setelah sarapan pagi saya pun langsung cek out dari Ao Nang Cliff Resort sambil menunggu jemputan dari Baraccudas Tour yang akan membawa saya Hopping Island ke 4 pulau yaitu Phra Nang Cave, Tub Island, Chicken Island dan Poda Island.
Tak perlu menunggu lama akhirnya tepat pukul 8 mobil jemputan dari Baraccudas Tour pun sampai di depan hotel saya pun bergegas ke mobil setelah berpamitan ke petugas hotel. Saya adalah peserta tour yang dijemput paling awal kemudian sayapun ikut menjemput beberapa peserta tour yang lain di beberapa hotel yang berbeda hingga kami baru sampai di tempat yang sudah di tentukan sekitar pukul 8.30. Untuk tempat berkumpul sendiri di sekitar pantai Ao Nang dimana sudah ada petugas yang menunggu untuk mengorganisir semuanya. Walapun sebelumnya saya sudah membayar 500 bath untuk biaya tour tapi di sini saya harus membayar lagi 400 bath untuk tiket masuk ke 4 pulau yang sebelumnya sudah diinfokan dari pihak hotel.

dijemput pertama paling awal dari baraccudas tour
Setelah semua peserta registrasi kembali akhirnya masing-masing dari peserta tour diberikan gelang dengan warna berbeda sesuai dengan paket tour yang dipilih. Kebetulan untuk hopping 4 island mendapatkan gelang berwarna hijau. Gelang ini dikembalikan ketika tour sudah berakhir nantinya.

gelang penanda peserta hopping island
Setelah mendapatkan gelang sesuai warna paket tour kamipun berkumpul sesuai dengan warna gelang kami untuk kemudian mendapatkan beberapa penjelasan terkait tour dan kapal mana yang akan kami naiki. Setelah mendengarkan penjelasan dari guide kami pun akhirnya bergegas ke kapal sesuai dengan nomer dan saat itu untuk peserta hopping 4 island mendapatkan kapal bernomer 15. Peserta tour hopping 4 island sendiri sekitar 30an orang dimana kebanyakan dari mereka bersama keluarga ataupun pasangan while i am sendirian dah gitu harus nenteng-nenteng backpack karena uda cek out dari hotel karena setelah hopping 4 island saya akan menginap krabi town yang berjarak sekitar 30 menitan dari Ao Nang.
Setelah semua peserta memasuki kapal maka kami pun menuju ke pulau yang pertama yaitu Phra Nang Caves yang terkenal dengan wisata guanya di sini juga kalian bisa menikmati pijatan Thailand karena ada beberapa ibu-ibu tukang pijat yang menggelar lapak pijat.

pemandangan di Phra Nang

ada yang berminat pijet disini?
Karena suasana di dekat gua begitu ramai saya pun memutuskan berjalan menjauh untuk bisa menikmati suasana pantai dan sialnya saya ketemu bapak-bapak India yang menguntit saya di hotel...Dan sepertinya dia pun masih mengingat saya karena dia berusaha memanggil saya tetapi  saya pura-pura ga liat dan ga denger aja....Udah illfeel sih...Padahal awalnya aku kira nice to have conversation with him tapi ga taunya gapleki....jadi maleskan...
Melihat air yang jernih di tempat ini sebenarnya membuat pengen berenang tapi males basah karena nantinya masih harus nenteng-nenteng backpack...maleskan kalau backpack yang isinya baju itu nantinya basah secara backpacknya ga waterproof....
Kami diberi waktu sekitar 30 menitan untuk menikmati keindahan Phra Nang dan kami harus kembali ke kapal sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan...kalau sampai telat bakalan ditinggal. Pastikan kalian sudah menghafal nomer kapal sebelum tadi turun kalau ga bisa-bisa salah naik kapal karena banyak sekali kapal lain yang membawa peserta tour kesini dah gitu kapalnya mirip-mirip. Setelah semua peserta kembali ke kapal kamipun melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu ke Tub Island.

salah satu pemandangan di tub island
Di Tub Island kalian bisa berjalan menyusuri pantai dengan hamparan pasir putihnya yang luar biasa cantik ditambah dengan kilaunya air laut menjadikan pulau ini semakin cantik. Ketika turun dari kapal disini maka berhati-hatilah karena terdapat beberapa karang yang tajam dan licin di sekitar bibir pantai.
Perjalanan selanjutnya adalah ke Chicken Island dimana kalian bisa melakukan snorkling disini dan sebenarnya sayang juga saya tidak bisa ikutan snorkling but its okay karena saya tetap bisa menikmati keindahan alam di sini.

do you think its look like a chicken?

ketika pada snorkling aku mah moto aja
Setelah semua orang bersenang-senang dan menikmati keindahan bawah laut di Chicken Island perjalanan pun dilanjutkan ke destinasi terakhir yaitu di Poda Island dimana di sini kami beristirahat dan makan siang. Oiya untuk makan siang sendiri sudah disediakan dari pihak tour jadi tidak udah khawatir akan kelaparan begitu sampai di sini. Kalian bisa makan siang sambil menikmati pemandangan pantai Poda yang luar biasa cantik dengan hamparan pasir putih dan birunya laut.

welcome to poda island
Tidak terasa waktu pun berlalu begitu cepat hingga akhirnya kami pun harus kembali ke tempat awal tadi berkumpul untuk akhirnya kembali ke hotel masing-masing dengan diantar pihak tour. Dan
saya pun di antar ke Krabi Town di mana saya akan menghabiskan hari terakhir di Krabi dengan bermalam di Hogward Hostel.
Sebenarnya keinginan melakukan solo traveling itu sudah lama tetapi keinginan itu selalu gagal dikarenakan setiap kali ingin solo traveling tiba-tiba ada saja teman yang mau ikut sampai akhirnya keinginan solo traveling itu baru terwujud bulan Mei lalu ketika saya memutuskan membeli tiket ke Krabi.
Anyway ada yang tau ga Krabi itu mana ? Krabi itu  berada negara Thailand bagian selatan. Kebanyakan orang kalau ke Thailand pasti ke Phuket atau Pattaya sedangkan saya memilih ke Krabi karena di samping belum terlalu familiar dengan harapan tidak akan terlalu ramai, tetapi keindahannya Krabi sendiri tidak jauh berbeda dari Phuket maupun Pattaya.
Seperti biasa demi menghemat budget saya lebih suka membeli tiket secara etengan alias putus-putus dengan mengambil rute penerbangan Jogja-Kl kemudian lanjut Kl-Krabi dan kebetulan saat itu saya mendapatkan tiket promo untuk 2 penerbangan tersebut seharga 300rb saja.
Saya mengambil penerbangan paling akhir dari jogja yaitu jam 17.20 sehingga saya pun memutuskan untuk tidur di bandara Kl dikarenakan sampai Kl sudah pukul 9an sedangkan flight saya ke Krabi masih keesokan hari. As you know that bandara di KL itu enak banget buat ngemper demi menghemat biaya hotel plus kekhawatiran ketinggalan pesawat kalau tidur di hotel sendirian while harus ngejar pesawat pagi harinya.

heading to KL with tiket promo seharga 150rban aj
Setelah tidur dengan tidak tenang akhirnya pagi pun datang dan saya bergegas self cek in walaupun jam penerbangan saya masih agak lama. Tapi karena jarak ruang tunggu di bandara Kl itu lumayan jauh jadi saya lebih suka cek in lebih awal daripada nanti terburu-buru. Lebih tenang kalau sudah berada di ruang tunggu. Untuk penerbangan ke Krabi sendiri berada di gate P13 di KLIA2.

dengan adanya mesin self cek in ga perlu antri lama
morning flight to Krabi
Setelah menunggu lumayan lama akhirnya pesawat pun boarding juga. Penerbangan ke Krabi sendiri di tempuh dalam waktu 1 jam lebih 25 menit dan alhamdulillah penerbangannya lancar dan cuaca di Krabi cukup cerah.
Begitu landing saya langsung mencari counter tiket bus ke Ao Nang dan membeli sim card lokal karena menurut saya sim card lokal selalu lebih murah daripada membeli paket data dari Indonesia.

shutle bus ke krabi
Untuk counter bus sendiri sangat mudah ditemukan karena begitu keluar imigrasi akan langsung terlihat counter busnya. Untuk harga tiket shuttle bus ke Ao Nang sendiri adalah 150 bath dan kalau turun di Krabi Town seharga 90 bath saja. Sambil menunggu bus berangkat saya membeli sim card yang counternya ada di sisi kanan pintu keluar bandara tak jauh dari counter shuttle bus.

counter sim card
saat membeli sim card kalian akan ditanya mau membeli paket untuk berapa hari sehingga harganya akan berbeda-beda, saya sendiri membeli sim card untuk 3 hari seharga 120 bath. Tak lama kemudian bus menuju Ao Nang sudah siap jadi saya segera bergegas menuju bus.

penampakan shuttle bus
Sebelum menuju Ao Nang bus akan berhenti di Krabi Town terlebih dahulu. Perjalanan menuju Ao Nang sendiri ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Saat itu kami diturunkan di suatu tempat yang menurut saya sebuah biro wisata di Ao Nang. Di tempat ini penumpang ditawarkan beberapa pilihan paket tour selama berada di Krabi tapi ga usah panik karena kita tidak harus membeli paket disini. Saya sendiri sih memilih tidak membeli paket tour karena menurut saya harganya lebih mahal. Setelah pegawai ditempat ini selesai menjelaskan maka mereka akan menyediakan transpor untuk mengantar penumpang ke hotel masing-masing.

bus stop di Ao Nang


transport menuju hotel
Di Ao Nang saya menginap di Cliff View Resort yang letaknya agak di dalam sehingga saya di antar paling belakangan. Begitu sampai di penginapan saya pun disambut ramah oleh pegawai hotelnya. Dan meskipun saya datangnya pagi tetapi saya diperbolehkan cek in awal. Tanpa perlu menunggu lama saya pun kemudian diantar menuju ke kamar. Begitu sampai di depan kamar saya hanya bergumam sepertinya saya salah pesan hotel karena suasana hotel yang berada di tengah hutan menimbulkan kesan angker maklum saya suka parno sendiri kalau di tempat-tempat baru yang agak-agak angker gitu tapi karena sudah terlanjur booking ya udah dijalani aja sambil tetap berdoa semoga pas tidur ga ada hantu atau hewan yang datang bertamu ke kamar...
Dan biarpun banyak pepohonan di sekitar tetapi kondisi kamar lumayan bersih demikian juga dengan kamar mandinya seketika kesan angker itu hilang ketika memasuki kamar tapi tetap saja perasaan takut itu menyelinap di benak saya.

my room
tempat tidurnya lumayan bisa buat guling-guling sendirian
Sesampainya di kamar saya pun beristirahat sebentar sambil membersihkan badan karena malam sebelumnya lumayan tidak tidur nyenyak jadi sebelum saya berjalan-jalan lebih baik saya menghimpun tenaga dulu karena sepertinya di Ao Nang ini saya akan banyak berjalan kaki.

Setelah tenaga lumayan terkumpul saya pun mencari makan karena perut yang sudah tidak tahan dan saya pun memilih untuk makan di resto hotel saja karena mau makan di luar juga jauh. Untuk restonya sendiri berada tak jauh dari kamar saya. Saya hanya perlu menyusuri jalan setapak yang di sekelilingnya di penuhi pepohonan dan kamar-kamar.

jalan setapak menuju resto dan lobby hotel
penampakan resto hotel
untuk harga makan di resto sendiri menurut saya standard dan sepertinya kalau siang hari para penghuni kamar sedang berjalan-jalan jadilah saya makan sendirian di resto di temani seekor burung. saat itu saya memesan nasi goreng dan kopi panas.

sarapan pagi di temani seekor burung
karena sepi jadi saya menikmati sarapan saya tanpa tergesa-gesa. sungguh hotel ini asri banget yang sebenarnya lebih cocok buat honeymoon cuma berhubung saya solo traveling ya uda nikmati aja.

Setelah cukup menikmati sarapan dan suasana hotel yang tenang ini akhirnya saya pun ke lobby hotel untuk menanyakan paket wisata buat keesokan harinya. Dan saya suka karena petugas hotel ini sangat ramah dan cukup membantu. Setelah mendapatkan beberapa penjelasan akhirnya saya memilih paket hopping island ke 4 pulau keesokan harinya dengan membayar 400 bath. dan harga ini lebih murah ketimbang paket yang tadi ditawarkan di tourist information waktu pemberhentian awal.
meskipun hotel saya berada di tengah hutan tetapi hotel ini menyediakan transpor untuk ke pusat keramaian di Ao nang setiap jam sekali di mana para tamu akan di drop di K Bank dan ketika ingin kembali ke hotel tinggal menunggu di tempat drop tadi jadi ga perlu khawatir harus berjalan jauh.

transportasi dari hotel ke pusat keramaian Ao nang
setelah membereskan urusan untuk besok saya pun memutuskan untuk berjalan-jalan di Ao nang dengan menghabiskan waktu duduk di pinggir pantai sambil menikmati mango sticky rice yang sangat terkenal di Thailand.

Ao nang beach
mango sticky rice seharga 80 bath
untuk pantai di Ao nang sendiri menurut saya biasa aja jadi saya tidak berlama-lama di sini. Setelah merasa puas saya pun berjalan menuju tempat penjemputan untuk kembali ke hotel.

Ketika perjalanan menuju hotel saya berbarengan dengan serombongan bapak-bapak dari India, awalnya sih lumayan enak ngobrolnya tapi lama kelamaan bikin saya ga nyaman karena mereka menwari saya untuk bergabung minum-minum di kamarnya selepas magrib dan pastilah langsung saya tolak...dan ga nyamannya lagi ada 2 orang menguntit saya sesampainya di hotel. karena agak was-was saya pun memutuskan singgah di resto kembali sambil menikmati segelas thai tea dan menunggu mereka berlalu..

segelas thai tea demi menghindari bapak-bapak gj
Setelah merasa aman dan thai tea saya sudah habis saya pun memutuskan kembali ke kamar untuk beristirahat sejenak dan membersihkan badan.
Selepas magrib saya pun memutuskan untuk berjalan-jalan kembali menikmati suasana malam hari Ao nang. Suasananya mirip-mirip kayak di Kuta Bali lah kalau boleh di bilang. Dan saya menyusuri jalanan Ao nang sampai akhirnya langkah saya terhenti di penjual chicken bbq dan roll ice cream dekat dengan masjid Ao nang. Krabi ini banyak muslimnya jadi tidak perlu bersusah payah mencari makanan halal.

chicken bbq seharga 30 bath
roll ice cream 3 rasa seharga 80 bath
Begitulah hari pertama saya di tutup dengan kesegaran dari roll ice cream seharga 80 bath sambil mengamati orang berlalu lalang dan kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat walapun malam itu saya tidak bisa tidur nyenyak di karenakan saya takut tidur sendiri dengan suasana hotel yang agak-agak mencekam yang sebenarnya itu hanyalah ketakutan yang ditimbulkan oleh pikiran saya...toh juga keesokan harinya saya bangun dan menyadari tidak terjadi apa-apa seperti yang saya takutkan sebelumnya....so i can conclude that traveling sometimes teach you how to deal with your fear....


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

POPULAR POSTS

  • Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
  • Kenapa Sate Ratu Berbeda Dengan Sate Ayam Lain Yang Ada Di Jogja
  • My First Solo Traveling 'KRABI' Part 1
  • DISAWA PAWON Tempat Nongkrong Asyik Di Sisi Utara Jogja
  • Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall
  • Reach Me
  • Menyusuri Warna Warni Sungai Melaka Di Malam Hari
  • Dapur MingMing The Best Choice of Healthy Food
  • Brownies Panggang Premium Di Jogja, Ya Honabelle Pastinya

Categories

  • babel
  • bagan
  • bangka
  • belitung
  • bukit berahu
  • bulu kumba
  • Cafe and Restaurant
  • danau kaolin
  • greenbelt
  • hanoi
  • hotel
  • inle lake
  • jawa timur
  • kamboja
  • koba
  • kopi kong djie
  • krabi
  • kultura
  • makassar
  • makati
  • malang
  • malaysia
  • mandalay
  • manila
  • melaka
  • myanmar
  • otak-otak
  • pantai
  • pantai bara
  • penang
  • philipina
  • piknik
  • pulau
  • pulau kambing
  • pulau liukang loe
  • pulau sempu
  • Random Story
  • segara anakan
  • singapore
  • sulawesi selatan
  • tanjung bira
  • thailand
  • travel
  • traveling
  • Travelling
  • vietnam
Diberdayakan oleh Blogger.

Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru

  Sate Ratu Juara Nasional Unilever Ngulik Rasa 2019 Hai gaes ada yang baru ini dari Sate Ratu, kira-kira ada yang tau ga apa yang baru dari...

Cari Blog Ini

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2018 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ▼  November (4)
      • Desa Kemuning di mana kearifan lokal masih terjaga
      • After Vietnam Then Cambodia...
      • Solo Traveling To Krabi Part 2
      • My First Solo Traveling 'KRABI' Part 1
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2017 (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Oktober (1)

Labels

  • babel
  • bagan
  • bangka
  • belitung
  • bukit berahu
  • bulu kumba
  • Cafe and Restaurant
  • danau kaolin
  • greenbelt
  • hanoi
  • hotel
  • inle lake
  • jawa timur
  • kamboja
  • koba
  • kopi kong djie
  • krabi
  • kultura
  • makassar
  • makati
  • malang
  • malaysia
  • mandalay
  • manila
  • melaka
  • myanmar
  • otak-otak
  • pantai
  • pantai bara
  • penang
  • philipina
  • piknik
  • pulau
  • pulau kambing
  • pulau liukang loe
  • pulau sempu
  • Random Story
  • segara anakan
  • singapore
  • sulawesi selatan
  • tanjung bira
  • thailand
  • travel
  • traveling
  • Travelling
  • vietnam
  • Home
  • Features
  • Lifetsyle
    • Category
    • Category
    • Category
  • Travel
  • Download

Popular Posts

  • 'Sate Kanak' Kreasi Baru Sate Ratu Juaranya Ngulik Rasa
    Sate Ratu juaranya Sate di dunia Kalau Sate Ratu pasti semuanya udah tau kan ya, tapi kalau Sate Kanak sepertinya terdengar asing di te...
  • Lituhayu Coffee Tempat Nongkrong Asyik di Sisi Timur Jogja
    Tinggal di desa terpencil di sisi utara Jogja tepatnya Cangkringan membuat ku susah untuk mencari tempat tongkrongan yang asyik ...
  • Bahagia Bersama Airasia Hingga Akhirnya Bisa Traveling Ke Luar Negeri
    off to KL Pertama kali berkenalan dengan Airasia adalah awal tahun 2015 tepatnya bulan Januari ketika saya melakukan perjalanan ke Bali...
  • Pengalaman Baru Berkuda di Bale Kuda Stable
    new experience horse riding Sebelumnya ga kebayang sih gimana rasanya naik kuda dan ga ada kepikiran juga bisa berkuda tetapi pas kemar...
  • Inkloesif Coffee & Eatery A New Hangout Place In Sagan
    Board Sign Inkloesif Coffee & Eatery 3 minggu yang lalu tiba-tiba salah satu teman gw yang bernama Laura ngechat terus nanya kabar...
  • Coffee Wae tempat ngopi tersembunyi di sisi selatan Jogja
    Nongkrong adalah salah satu hobi gw selain traveling. Adalah suatu kebahagiaan ketika bisa menemukan tempat nongkrong baru yang asyik.  B...
  • 14 Tahun Sudah Jambon Resto Eksis Di Dunia Perkulineran Jogja
    Jambon Resto Untuk angkatan tua seperti saya nama Jambon Resto sih sudah tidak asing lagi di telinga tetapi meskipun usianya sudah 14 ta...
  • Mudahnya Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall
      tempat pengambilan formulir dan pembayaran SIM   Hai gaes aku mau share sedikit soal pengalamanku memperpanjang SIM di SIM Corner JCM nih....
  • City Tour Di Makati
    mabuhay.... Perjalanan ke Philipina sepertinya perjalanan paling panjang dan melelahkan buat saya. Lelahnya kenapa sudah aku tulis di postin...
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
      kira-kira gimana ya rasanya daging asapnya Wanarasa?   Weekend enaknya ngapain ya menurut kalian ? Kalau aku sih suka banget hunting tempa...

Backpackiffa

Tulisan di blog ini tidak akan banyak memberikan rekomendasi tempat traveling. This just my random experiences during traveled so it can make me wiser and wiser as I getting older.

Laporkan Penyalahgunaan

About Me


I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out. Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.

Popular Posts

  • Yuk Cek Lokasi Sate Ratu Yang Baru
  • Menikmati Lezatnya Daging Asap Di Wanarasa Jogja
  • Kenapa Sate Ratu Berbeda Dengan Sate Ayam Lain Yang Ada Di Jogja

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates